Indonesia, Jelang Danantara, saham BUMN ambruk. Danantara merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara. Danantara merupakan sebuah badan yang di bentuk pemerintah untuk mengholding BUMN. Rencananya, Danantara ini akan di luncurkan pada hari kamis besok 7 november 2024.
Terpantau waktu sesi kedua, terdapat 13 saham BUMN yang mencatatkan penurunan. Tidak hanya itu saja, terdapat 3 bank big caps juga mengalami penurunan. Ekonomi indonesia masih belum stabil sehingga pelaku investor kebanyakan masih menunggu dan melihat pergerakan pasar terlebih dahulu.
Saham bank mandiri tercatat mengalami penurunan sebesar 4,69 % hingga turun ke angka 6.600 per lembarnya. Selain itu bank BNI juga terpantau mengalami penurunan sebesar 4,63% di harga 5.150 per lembar sahamnya. Saham lainnya yang non perbankan yakni TINS tercatat mengalami penurunan sebesar 5.59% dan berada di angka 1.435 per lembar sahamnya.
Rencana Perampingan BUMN
Jatuhnya harga saham bank big caps dan juga saham bumn terjadi karena rencana adanya perampingan BUMN untuk memaksimalkan kinerja BUMN itu sendiri. Selain itu, juga rencana di bentuknya badan khusus untuk holding BUMN yang di sebut dengan Danantara.
Dari informasi dan laporan yang beredar, Danantara nantinya akan menaungi 7 BUMN besar yang ada di Indonesia, Antara lain:
- Bank Mandiri
- Bank BNI
- PT PLN
- Bank BRI
- Pertamina
- PT Telkom
- MIND ID
Rencananya, badan Danantara ini akan di luncurkan oleh presiden prabowo pada tanggal 7 november 2024 besok beserta dengan rincian dana untuk mengelola ketujuh BUMN tersebut. Jelang danantara di luncurkan oleh presiden, kabarnya kantor badan danantar akan terletak di gedung Bapindo, menteng jakarta pusat.
Selain itu, presiden prabowo juga menunjuk ketua dewan komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tahun 2012-2017 yakni Muliaman darmansyah hadad sebagai ketua badan pengelola investasi Danantara. Nantinya muliaman akan mengelola dana investasi di luar dari APBN dengan skema SWF.
Baca Juga; Saham MAPB Mencatatkan kerugian di tahun 2024
Muliawan juga mengatakan bahwa nantinya tugas dan wewenan BP investasi danantara akan berbeda dengan tugas kementrian BUMN yang di pimpin oleh bapak Erik Thohir. Beliau juga mengatakan akan adanya konsolidasi aset yang menyebabkan munculnya entitas baru.
Selain itu, saat ini kementrian BUMN yang di pimpin oleh erik thohir sedang melakukan penggabungan atau merger sejumlah bumn yang mempunyai bisnis sejenis. Hal ini dilakukan untuk merampingan BUMN agar bertujuan agar BUMN yang memiliki bisnis sejenis dapat bergabung dan menjadi lebih besar lagi daripada harus terpisah.