Site icon bourdonleblanc.com

Indeks LQ45 Ambruk, Saham GOTO dan JPFA Masuk Top Leaders

indeks LQ45

JakartaIndeks LQ45 Ambruk. Indeks LQ45 merupakan indeks yang berisikan 45 emiten saham yang mempunyai kapitalisasi pasar yang besar kini mencatatkan sejumlah kinerja yang buruk dan anjlok. Meski demikian, masih terdapat beberapa saham yang masih mencatatkan hasil bagus pada awal tahun 2025 seperti saham GOTO dan JPFA.

Menurut data dari BEI (bursa efek indonesia). Pada perdagangan hari jumat kemarin tanggal 14 maret 2025. LQ45 tercatat mengalami penurunan sebesar 1,53%. Saat ini Indeks LQ45 masih tercatat merah dan turun sebesar 12,06% selama year to date pada awal pembukaan tahun 2025.

Seiring dengan penurunan yang terjadi pada LQ45. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tercatat melemah sebesar 7,97% secara year to date sejak awal tahun 2025. Penurunan yang terjadi pada LQ45 merupakan akibat dari ambruknya sejumlah saham bank yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar seperti BBCA. Secara year to date, saham BBCA tercatat telah mengalami penurunan sebesar 9,56%.

Selain itu masih ada saham BMRI yang mencatatkan penurunan sebesar 16,84% secara year to date. Bank jumbo lainnya adalah BBRI yang juga melemah sebesar 8,09% secara year to date. Saham dari sektor lain yang memiliki market cap jumbo juga mengalami penurunan seperti TLKM melemah sebesar 10,07% year to date. Dan saham mineral AMMN tercatat turun sebesar 24,15% secara year to date.

Baca Juga: KB Bank Bukopin Catat Pertumbuhan Pendapatan Bunga

Tidak semua saham yang termasuk dalam LQ45 mencatatkan hasil buruk. Sementara itu, masih ada saham yang mencatatkan kinerja yang baik seperti GOTO yang tercatat naik sebesar 14,29% year to date sepanjang tahun 2025. Lalu ada saham MAPI yang mencatatkan kenaikan sebesar 6,38% secara year to date. Serta saham ANTM yang mencatatkan 4,26% sepanjang tahun 2025.

Saham JPFA juga mencatatkan kenaikan sepanjang tahun 2025 tercatat naik sebesar 7,73%. Dan XL dengan kode saham EXCL mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,44%. Untuk saham indeks LQ45 yang mengalami penurunan masih ada potensi untuk mengalami pemulihan. Tantangnya sekarang adalah bagaimana melewati masa yang saat ini penuh dengan ketidakpastian ekonomi dan sentimen negatif. Jika hal ini dapat dilewati, maka stabilitas ekonomi dapat kembali seperti semula dan bangkit lebih baik lagi.

 

Exit mobile version