wall street menguat

Wall Street Menguat, Usai The Fed Tahan Suku Bunga

JakartaWall Street menguat, usai The Fed mengumumkan untuk menahan suku bunga. Di lansir data dari Reuters, Ketiga indeks pasar saham luar negeri juga mengalami penguatan pada semalam. DJI mencatatkan kenaikan sebesar 383 poin atau sekitar 0,92%. Sedangkan indeks S&P mencatatkan kenaikan sebesar 60,63 poin atau setara 1,08%. Yang terakhir adalah indeks Nasdaq yang mencatatkan kenaikan sebesar 246,67 poin atau setara 1,41%.

Saat ini kondisi pasar luar negeri khususnya AS masih melakukan aksi Wait and See terhadap sejumlah kebijakan dari presiden donald trump yang akan mempengaruhi inflasi serta pertumbuhan ekonomi. Pada pengumuman The Fed kemarin, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga saat ini dan mengindikasikan akan adanya 2 kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025 nanti.

Hal ini sesuai dengan proyeksi para analis seperti 3 bulan yang lalu. Bank Sentral juga akan selalu memperhatikan tingkat inflasi dan juga pertumbuhan ekonomi yang melambat. Menurut The Fed tidak adanya kesepakatan antara para pembuat kebijakan merupakan ketidakpastian yang berdampak terhadap ekonomi. The Fed juga mengatakan akan memperlambat laju penarikan likuiditas dari neraca keuangannya.

Baca Juga: IHSG menguat hari ini, Saham Bank Jumbo Menghijau

Menurut kepala allspring global investment mengatakan, kekhawatiran akan soal tarif yang merupakan dampaknya terhadap ekonomi membuat The Fed untuk lebih berhati-hati dalam mengumunkan soal suku bunga. Selain itu, pasar juga sudah memperkirakan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 3,75% hingga akhir tahun 2025 nanti. Namun semua ini masih tergantung dari tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi kedepannya.

Jika pertumbuhan ekonomi semakin membaik dan tingkat inflasi menurun. Maka The Fed tentunya akan kembali memangkas suku bunga. Tidak hanya itu, Wall Street menguat kembali juga pada akhirnya. Sementara itu, di Eropa berencana untuk memperketat kuota impor baja akibat dari AS yang mengumunkan tarif baru. Hal ini di lakukan untuk negara eropa tidak kebanjiran oleh baja murah.

Beberapa pekan terakhir ini, saham AS sempat tertekan karena perlambatan ekonomi akibat dari kebijakan presiden donald trump. Namun, kenaikan dalam beberapa hari ini sudah menjadi indikator bahwa perekonomian akan kembali pulih.