Jakarta – Saham INCO turun, vale belum buka opsi untuk buyback saham. Meski saat ini sudah ada keputusan dari OJK yang sudah memberikan ijin buyback saham tanpa RUPS. PT vale indonesia masih belum memiliki rencana untuk buyback saham di tengah kondisi pasar yang sedang turun.
Feriandy Eddy selaku presiden direktur Vale Indonesia, mengatakan bahwa koreksi saham hal ini masih wajar karena memang sejumlah emiten juga mengalami penurunan. Menurut beliau, koreksi saham yang saat ini terjadi lebih banyak di pengaruhi oleh valatilitas pasar yang sangat tinggi. Eddy menegaskan bahwa perseroaannya masih tetap mencatatkan pertumbuhan dari sisi keuangan dan opersional.
Pada perdagangan bursa saham sesi pertama hari ini, INCO mencatatkan penurunan sebesar 2,88 saham atau turun sebesar 70 poin ke harga Rp.2.360. Jika dibandingkan dengan performa tahun lalu, INCO telah mengalami penurunan sebesar 42,41%.
Baca Juga: JPFA dan CPIN Cetak Laba Bersih Tahun 2024
Sementara itu, eddy mengatakan saat ini perusahaan sedang mengerjakan 3 proyek yang berkomitmen memperpanjang ijin usaha khusus. Ketiga proyek tersebut adalah IGP morowali dengan nilai investasi sebesar US$ 2,3 milliar. Proyek IGP Pomala dengan nilai investasi mencapai US$ 4,5 milliar. Dan yang terakhir adalah proyek IGP sorowako dengan nilai investasi sebesar US$ 2,3 milliar.
Sepanjanga tahun 2024, INCO berhasil mencatatkan laba sebesar Rp. 931 milliar. Pendapatan ini turun sebesar 78,96% jika dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2023 yang mencapai Rp. 4,22 triliun.
INCO juga mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang tahun sebesar $950 juta. Hal ini tercatat turun sebesar 22,87% jika di bandingkan dengan pendapatan pada tahun 2023 yang mencatatkan level sebesar Rp. 1,23 triliun.
Di sisi lain, Inco mencatatkan beban pokok pendapatan yang tidak terlalu jauh tahun ini dengan tahun lalu. Pada tahun ini mencatatkan beban pokok sebesar US$ 842 juta. Sedangkan pada tahun 2023, Inco mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar US$ 885 juta.
Pendapatan laba bruto Inco tergerus setelah di kurangi dengan beban pokok pendapatan. Pada tahun 2024, inco berhasil mencatatkan laba bruto hanya sebesar US$ 108 juta. Pendapatan laba bruto ini turun jika di bandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai sebesar US$ 302 juta.