saham adro terbang

Saham ADRO Terbang Menjelang Tebar Deviden

Indonesia, Saham ADRO Terbang menjelang jadwal pembagian deviden. Saham sektor pertambangan tersebut tercatat mengalami kenaikan sebesar 4%. Pada awal pembukaan sesi pertama perdagangan saham. Emiten ADRO telah berhasil mencetak kenaikan sebesar 4,83 persen dengan harga saham 4120 per lembarnya.

Total transaksi saham ADRO mencapai nominal sebesar 1,16 triliun rupiah. Dengan volume transaksi sebesar 2,78 juta. Hal ini membuat total kapitalisasi saham ADRO menjadi sebesar 127,96 triliun rupiah.

Untuk sesi pertama mencatatkan antrian jual yang tinggi pada harga 4.190/lembar saham. Tercatat antrian jual sebesar 12.164 lot saham atau senilai 5,1 milliar rupiah. Sedangkan untuk antrian beli terbesar berada pada harga 4.060 per lembar saham dengan total lot sebesar 19.940 dengan nilai 8,1 milliar rupiah.

Melesatnya harga saham emiten ini karena adanya sentimen positif dengan jadwal pembagian deviden. Para investor deviden hunter tentunya tidak akan ketinggalan dalam acara kali ini.

Baca Juga: IHSG Ditutup merah senin kemarin

Untuk besarnya nominal deviden yang akan di bagikan masih belum tahu nilainya. Rencananya, besarnya nominal deviden per saham akan di putuskan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 18 november 2024 mendatang. Pembagian deviden ini merupakan laba dari hasil buku tahun 2024.

Dilansir dari keterbukaan informasi saham, rencanaya emiten ini akan membagikan deviden berdasarkan buku tahun 2024 yakni sebesar 2,63 milliar USD atau setara dengan 41,4 triliun rupiah. Emiten ini akan meminta persetujuan pada pemegang saham dalam rapat RUPSLB nanti.

Tanggapan Managemen Dalam pembagian Deviden

Menurut tanggapan managemen dari emiten tersebut mengatakan bahwa kas internal perseoran tersebut memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan pembagian deviden tersebut.

Meski demikian, untuk kelangsungan kesehatan kas internal tersebut. Maka mungkin saja, emiten tersebut akan menggunakan jasa pihak ketiga dalam menyediakan dana dalam acara pembagian deviden tunai tersebut. Hal ini tentunya untuk menjaga agar kas internal tetap memiliki dana untuk keperluan mendadak lainnya.

Kabarnya, dalam rencana RUPSLB tersebut tidak hanya akan membahas tentang deviden tunai. Tetapi juga membahas rencana perubahan nama perseroan tersebut.

Hal ini merupakan langkah dari emiten ini untuk memperkenalkan identitas baru sebagai induk dari emiten lainnya seperti industri penhijauan dan proyek ramah lingkungan. Yakni Adaro Green dan adara minerals.