prabowo bakal temui investor

Prabowo Bakal Jumpa Investor, IHSG diprediksikan Akan Menguat

JakartaPrabowo yang merupakan presiden RI di kabarkan akan menjumpai investor saham. Salah satu sentimen positif ini membuat IHSG menguat pada hari ini dan di prediksikan akan terus menguat ke depannya.

Valdy kurniawan selaku kepala dari phintraco sekuritas mengatakan bahwa IHSG berada pada posisi resistance pada level 6.370 dan suppor berada pada level 6.100. Menurutnya, kini IHSG masih ditopang oleh stimulus moneter tentang peningkatan kebijakan likuiditas makrorpudensial. Kondisi ini tentunya sangat meningkatkan likuiditas para perbankan di indonesia yang cenderung lebih ketat sejak kuartal ke empat tahun 2024.

Akibat dari kebijakan tersebut, nilai tukar rupiah terlihat melemah dan jatuh ke kisaran harga 16.520 per dolar AS pada perdagangan semalam 19 maret 2025. Meski demikian, kebijakan ini merupakan stimulus fiskal untuk dukungan program pemerintah. Salah satunya ada program 3 juta rumah bagi masyarakat indonesia.

Baca Juga: Wall Sreet Menguat, Usai The Fed Umumkan Suku Bunga

Kebijakan tersebut di harapkan dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia. Setidaknya untuk waktu jangka menengah. Saat ini pasar terlihat sedang dalam proses normalisasi akibat dari berbagai isu dan sentimen negatif yang timbul akhir-akhir ini.

Luhut binsar panjaitan selaku ketua dewan ekonomi nasional mengatakan bahwa rencana presiden prabowo subianto untuk meneui para investor saham. Sentimen positf ini di sambut baik oleh pasar dan membuat IHSG menghijau hari ini. Sementara itu, sentimen lain dari luar negeri adalah pengumunan yang di lakukan The Fed dengan mempertahankan suku bunga saat ini. Suku bunga saat ini berada dalam rentang 4,25% hingga 4,5%.

The Fed juga mengumunkan bahwa akan terjadi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin sebanyak 2 kali hingga akhir tahun 2025 nanti. Hal ini menjadi sentimen positif bagi pasar luar negeri maupun dalam negeri.

Jika hal tersebut benar terjadi. Maka pemulihan ekonomi global tentunya akan terjadi. Saat ini baik dalam negeri maupun luar negeri. Masih terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat dari sejumlah sentimen negatif serta kebijakan perang tarif dagang oleh presiden AS.