nilai tukar rupiah

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari ini, 13 Maret 2025

JakartaNilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, 13 maret 2025. Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih fluktuatif. Meski demikian, nilai tukar tersebut di prediksikan akan kembali ditutup melemah pada rentang harga 16.440 hingga 16.500 pada perdagangan hari ini kamis 13 maret 2025.

Sebelumnya, pada perdagangan 12 maret 2024, rupiah di tutup melemah 0,27% ke level 16.452 per dolar AS. Di saat yang sama, dolar AS tercatat berhasil menguat sebesar 0,15%. Menurut Ibrahim Assuaibi, seorang pengamat forex mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini. Dari luar negeri, para pelaku sudah bersiap untuk laporan dari data index konsumen AS. Hal ini tentunya sangat berpengaruh dengan ekonomi global.

Dari data index konsumen AS ini nantinya juga dapat menjadi acuan bagi The Fed untuk menetapkan suku bunga kedepannya. Saat ini, para pelaku pasar masih khawatir dengan kebijakan presiden donald trump yang di nilai mendukung terjadinya inflasi dan menahan The Fed untuk menurunkan suku bunga.

The Fed juga mengindikasikan bahwa pemotongan suku bunga dalam jangka pendek tidak akan mungkin terjadi. The Fed juga mengatakan bahwa masyarakat harus bersiap untuk menghadapi inflasi akibat dari kebijakan-kebijakan yang baru-baru ini di buat.

Baca Juga: Cara Menghitung Deviden Saham

Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari Fitch Ratings yang mempertahankan peringkat indonesia dalam BBB yang berarti kondisi ekonomi dalam negeri indonesia masih tergolong stabil dan rasio utang pemerintah juga masih terjaga stabil.

Menurut Fitch, indonesia masih memiliki prospek pengembangan ekonomi dalam jangka menengah. Meski demikian, indonesia kini masih memiliki tantangan tersendiri dalam kebijakan pemerintahan yang baru. Pemerintah indonesia harus dapat segera mengatasi kebijakan baru dan memaksimalkannya agar dapat menjaga kestabilan ekonomi dalam negeri. Jika ekonomi dalam negeri stabil dan terjaga. Investor asing akan masuk ke dalam pasar saham indonesia kembali.

Kedepannya, Indonesia di prediksikan akan menghadapi tantangan penuruntan impor dari china karena kebijkan baru AS yang menetapkan tarif impor yang tinggi. Saat ini masih terjadi perang dagang antara AS dan China.