Jakarta – JPFA dan CPIN catatkan laba bersih tahun 2024. Emiten unggas yakno JPFA dan CPIN, keduanya sama-sama mencatatkan laba bersih jumbo pada tahun 2024. Pada tahun ini, emiten tersebut juga di prediksikan akan kembali meraih kinerja positif berkat kebijakan pemerintah tentang program makan bergizi gratis.
Menurut laporan keuangan CPIN, perusahaan tersebut berhasil mencatatkan laba tahun berjalan yang di distribusikan ke entitas induk sebesar Rp. 3,71 triliun pada tahun 2024. Hasil tersebut naik sebesar 60% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp. 2,31 triliun.
Di saat yang sama, CPIN juga mencatatkan penjualan netto sebesar Rp. 67,47 triliun atau naik sebesar 9,51% year on year jika di bandingkan dengan penjualan netto tahun lalu yang hanya sebesar Rp. 61,61 triliun.
Berdasarkan data yang lebih detail, pendapatan jumbo CPIN berasal dari sektor penjualan ayam pedaging atau ayam broiler. Sedangkan penyumbang terbesar kedua adalah sektor pakan ayam dan makanan dari olahan ayam. Sektor terakhir yang turut memberikan penjualan adalah dari sektor penjualan anak ayam yang berusia 1 hari atau biasa disebut day old chicken.
Baca Juga: OJK Izinkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS
Hal yang serupa juga di catatkan oleh emiten JPFA. Emiten JPFA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp. 3,01 triliun atau naik sebesar 224,71% year on year jika di bandingan dengan pendapatan laba bersih pada tahun 2023 yang hanya sebesar Rp. 929,71 milliar.
Sementara itu penjualan netto JPFA juga tercatat naik sebesar 9,03% year on year yakni sebesar Rp. 55,80 triliun jika di bandaingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp. 51,17 triliun. Adapun penyumbang pendapatan terbesar JPFA yakni dari sektor peternakan komersial. Selain itu, ada juga sektor pembibitan unggas dengan mencatatkan pertumbuhan paling tinggi yakni sebesar 35,8%. Dan juga ada sektor pakan ternak yang juga ikut penyumbang pendapatan bersih JPFA pada tahun ini.
Pada tahun ini, baik JPFA dan CPIN sama-sama fokus kepada kegiatan utama mereka yaitu feed farm dan food. Keduanya berencana untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas produksi pada kawasan indonesia bagian timur.