Indonesia, Asing catat net sell ketika donald trump meraih kemenangan dalam pemilu AS. Meski belum di umumkan secara sah, hasil perhitungan cepat telah menunjukkan trump memenangi pemilu kali ini. Tercatat dalam pasar saham indonesia, Net sell asing mencapai hingga 1,14 triliun rupiah.
Net sell asing tersebut terjadi terhadap saham-saham perbankan jumbo indonesia seperti 4 bank besar yakni BBRI, BMRI, BBNI dan BBCA. Berdasaarkan hasil hitung cepat dari fox news, donald trump memperolah suara sebanyak 277 electoral. Sedangkan pesaingnya hanya meraih 226 suara saja.
Dalam hasil perhitungan cepat tersebut, trump berhasil mengalahkan kamala harris sebagai pesainganya. Jumlah suara yang dimiliki trump telah melewati batas untuk mengamankan posisi presiden yakni 270 suara electoral.
Trump Menang, IHSG Menurun Karena Asing Catat Net Sell
Dengan laporan dari hasil hitung cepat tersebut, respon pasar saham indonesia terlihat mencatatkan penurunan sebesar 1,44% di angka 7.383 pada penutupan bursa saham hari rabu tanggal 6 november 2024. Berkat berita tersebut, Asing tercatat melakukan net sell selama sepekan sebesar 1,14 triliun rupiah. Banyak saham bank-bank jumbo ikut merasakan imbasnya keluarnya dana asing dari bursa saham indonesia.
Kabar baiknya, jika kita lihat dari laporan year to date. Dalam sepanjang tahun 2024 ini, asing masih mencatatkan net buy sebesar 37,59 triliun rupiah.
Baca Juga: IHSG Ambruk, Pasar Tunggu Hasil Pilpres AS
Emiten bank yang mencatatkan net sell terbanyak adalah bank mandiri yakni sebesar 582,93 milliar rupiah. Net sell asing terbesar kedua adalah BBRI yakni sebesar 480 milliar. Peringkat ketiga ada BBNI dengan angka 131 milliar. Yang terakhir adalah saham BBCA yang mencatatkan penjualan asing sebesar 47 milliar dalam perdagangan bursa saham hari ini.
Menurut Liza Camelia yang merupakan kepala Korindo sekuritas, Kemenangan trump dengan janji membangun negaranya sendiri membuat para investor asing melakukan penjualan besar-besaran. Sedangkan itu, menurut data dari FDI (Foreign direct invesment). Jumlah investor juga tidak begitu meningkat dalam masa kepemimpinan trump jika di bandingkan dengan joe biden.
Selain dari sentimen pemilu AS. Para investor juga sedang menunggu hasil pertemuan dengan the FED yang akan di lakukan 3 hari setelah pemilu berlangsung. Jika terjadi pemangkasan suku bunga kembali maka akan memberikan sentimen positif terhadap bursa saham indonesia.