IHSG ditutup dengan merah

IHSG Ditutup Dengan Merah

Indonesia, IHSG yang merupakan dari index harga saham gabungan indonesia di tutup melemah turun ke posisi 7.400 pada penutupan hari senin tadi (4/11/24). Kondisi ini sepertinya masih merupakan sikap dari para investor yang masih melihat dan menunggu peluang sebelum masuk ke dalam pasar.

IHSG ditutup dengan merah pada perdangangan hari senin tadi dan tercatat turun sebesar 0,34%. Sempat turun melemah sebesar 1%, sebelum akhirnya kembali memperkecil koreksinya tersebut.

Terdapat nilai transaksi sebesar 11 triluin lebih dengan melibat sebanyak 23 milliar lembar saham yang berpindah tangan dalam transaksi hari senin tersebut. Ada sekitar 169 saham yang tercatat mengalami kenaikan. Sedangkan 444 saham mengalami penurunan dan 173 saham tidak mengalami perubahan harga.

Akibat dari penurunan harga IHSG tersebut, sejumlah sektor mengalami penurunan. Hanya sektor konsumer dan transportasi yang tercatat mengalami kenaikan tipis.

IHSG Ditutup dengan Merah; Akibat Sentimen Pasar Luar Negeri

Kondisi penurunan yang terjadi pada hari senin tadi sebagian besar merupakan sentimen negatif dari luar negeri. Ada juga sentimen dari dalam negeri. Sentimen dari luar negeri adalah mengenai pemilu amerika serikat yang akan terjadi sebentar lagi serta dengan laporan dari bank sentral the fed terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kondisi pemilu amerika serikat semakin panas karena akan di lakukan pada hari selasa besok. Sebelumnya hanya terdapat 2 kandidat dalam pemilihan tersebut yakni mantan presiden as Donald Trump. Dan juga Joe Biden yang merupakan presiden saat ini.

Akan tetapi, Sang presiden saat ini undur diri dan digantikan dengan wakil presiden kamala harris pada bulan juli lalu. Dengan mundurnya joe biden. Banyak pihak menilai bahwa pemilu kali ini akan di menangkan oleh Donald Trump.

Sentimen dari dalam negeri adalah BPS yang akan meliris laporan produk domestik bruto kuartal ketiga tahun 2024 besok. Pertumbuhan ekonomi dalam negeri di prediksikan akan menurun karena menurunnya daya beli dalam masyarakat. Hal ini juga menjadi pertanyaan apakah Indonesia akan memasuki masa resesi pada tahun 2025 mendatang akibat dari menurunnya daya beli masyarakat saat ini.

Di sisi lain, mentri keuangan indonesia yakni sri mulyani masih optimis pertumbuhan ekononi indonesia pada kuartal ketiga akan mengalami kenaikan sebesar 5%.