Jakarta – IHSG terus melorot, BEI menjelaskan penyebab dan tantangan IHSG yang terus anjok beberapan pekan terakhir ini. Jeffrey Hendrik selaku direktur pengembangan BEI mengatakan bahwa indonesia kini sedang di landa oleh sentimen-sentimen negatif yang membuat para pelaku pasar enggan masuk ke dalam pasar saham indonesia.
Selain itu, faktor dari luar negeri seperti perang dagang tarif yang di tetapkan oleh AS terhadap negara-negara mitra dagangnya juga memberikan dampak negatif. Hal ini berimbas terhadap pergerakan perekonomian global dan juga ekonomi indonesia.
Faktor lainnya adalah pemangkasan rating indonesia oleh morgan stanley, naik turunnya nilai rupiah. Semua hal ini juga memberikan dampak negatif dalam penurunan IHSG. Pada awal tahun IHSG berada dalam level 7000 an dan perlahan merosot hingga saat ini berada dalam level 6500 an. Dalam menanggapi kondisi pasar yang tidak normal ini. BEI telah melakukan pertemuan dan dialog terhadap para pemangku pasar modal. Dalam pertemuan tersebut, OJK dan BEI meminta saran untuk mengembangkan pasar modal indonesia kedepannya.
Baca Juga: Saham ANJT Catat Laba Bersih 2024
Menurut Jeffrey, pasar modal indonesia pernah menghadapi masa-masa sulit seperti ini dan yakin bahwa pasar modal indonesia akan kembali bangkit seperti normal lagi. Beliau juga mengatakan bahwa pada tahun ini ada 953 perusahaan yang mencatatkan nama mereka pada bursa saham. Selain itu, jumlah investor dalam negeri juga tercatat naik sebanyak 780.000 sejak awal tahun hingga saat ini mencapai 15,6 juta investor.
Jeffrey juga menambahkan bahwa adanya perluasan ekspansi usaha tentunya akan memberikan dampak positif terhadap lapangan kerja. Dengan meningkatnya lapangan kerja, tentunya daya beli masyarakat akan kembali naik. Hal ini tentunya akan menambah pendapatan bruto domestik dalam kategori sektor konsumsi rumah tangga.
Kontribusi lainnya dari sektor pajak perusahaan tercatat mencapai 185 triliun rupiah. Serta deviden para investor pajak yang juga mencapai angka sebesar 367 triliun rupiah pada tahun 2024 merupakan dampak dari perkembangan pasar modal indonesia. Semoga peningkatan seperti ini dapat terus tumbuh dan berkembang sehingga dapat memperbaiki IHSG terus melorot pada tahun ini.