inalum IPO

Inalum IPO, Hanya Menunggu Kepastian Investor Saja

JakartaInalum IPO, hanya menunggu kepastian investor saja. Perusahaan PT indonesia Asahan Aluminium atau yang biasa di sebut Inalum kini telah siap catatkan diri pada lantai bursa pasar saham indonesia. Kini perusahaan tersebut hanya menunggu kepastian investor yang akan masuk ke dalam proyek aluminium yang ada di Kuala tanjung.

Setelah berhasil mendapatkan mitra usaha di kuala tanjung, rencananya perusahaan yang masih tergabung dalam MIND ID tersebut akan melakukan go public. Ilhamsyah mahendra selaku direktur utama dari inalum membenarkan hal tersebut. Kini perusahaan tengah mencari investor untuk ekspansi di kuala tanjung. Proyek ini nantinya akan menambah kapasitas produksi perusahaan tersebut hingga 600.000 ton per tahun.

Ilhamsyah mengatakan bahwa perusahaan kini tengah melakukan kajian uang terhadap EGA (Emirates Global Aluminum) dalam proyek smelter tersebut. Menurutnya, modal belanja yang di ajukan oleh EGA terlalu tinggi. Hal ini pun tidak menutup kemungkinan bahwa Inalum akan bekerja sama dengan investor dari Eropa dan china.

Baca Juga: IHSG Anjlok 1,20% hari ini 14 maret 2025

Persiapan Inalum IPO

Wakil menteri BUMN juga mengatakan bahwa rencana IPO inalum akan di laksanakan setelah berhasil mendapatkan calon invester untuk proyek smelter yang ada di kuala tanjung. Kartika selaku wakil menteri BUMN juga mengatakan bahwa kementriannya telah berhasil mendapatkan 2 kandidat calon yang akan berinvestari pada proyek di sumatera utara tersebut.

Jika berhasil mendapatkan kesepakatan dengan investor. Kartika juga mengatakan bahwa IPO inalum baru dapat efektif pada tahun 2026 hingga 2027 mendatang. Sementara itu, BEI berharap kepada pemerintah untuk lebih mendorong sejumlah perusahaan yang berpelat merah untuk melantai di bursa saham.

Alasannya, kehadiran BUMN yang melantai di bursa saham akan menambah pasar modal menjadi lebih likuid lagi. Otoritas bursa juga menetapkan jumlah IPO sebanyak 66 saham dengan nilai rata-rata transaksi harian mencapai Rp. 13,5 triliun pada tahun depan.

Direktur utama BEI, yakni Imam Rachman juga mengatakan harapannya agar anak perusahaan pertamina, inalum dan PTPN dapat juga melantai di bursa saham pada tahun ini aagar dapat mendorong pertumbuhan likuiditas pada pasar saham indonesia.