IHSG dibuka menguat

IHSG Dibuka Menguat, Saham Bank Jumbo Menghijau

JakartaIHSG dibuka menguat, saham bank jumbo serentak menghijau. Indeks harga saham gabungan (IHSG) indonesia pada tanggal 12 maret 2025 di buka menguat sebesar 42 poin ke level 6.587.

Penguatan IHSG pun membuat sejumlah saham bluechip terutama bank-bank yang berkapitalisasi jumbo kompak menghijau. Saham Big caps seperti BBRI berhasil naik 1,32% ke harga 3.840. Sedangkan BBCA berhasil naik sebesar 1,12% ke harga 9.025. Di sisi lain, bank mandiri atau BMRI tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,06% ke harga 4.790. Dan bank BBNI tercatat naik sebesar 1,35% ke harga 4.510.

Selain bank jumbo tersebut, ada juga saham logam mineral yang turut mengalami kenaikan. Seperti saham AMMN yang mencatatkan kenaikan sebesar 0,81% ke harga 6.225. Saham ANTM juga mengalami kenaikan sebesar 1,86% ke harga 1.540. Saham mineral lainnya adalah BRMS yang naik sebesar 2,13% ke level384. Ada juga Saham PSAB mencatatkan kenaikan sebesar 3,28% ke harga 252 per saham.

Meski demikian, IHSG masih belum sepenuhnya keluar dari zona koreksi. Menurut tim CGS sekuritas mengatakan, selama tensi perang dagang antara AS dan China belum mereda. Aksi jual oleh investor asing masih sangat besar.

Baca Juga: Rekomendasi dan Pergerakan IHSG Hari Ini

Penyebab IHSG Dibuka Menguat Hari ini

Selama tensi perang dagang masih berlanjut, sangat sulit bagi pasar saham indonesia untuk keluar dari zona koreksi. Karena pasar saham luar negeri turut merasakan imbasnya seperti wall street yang juga mengalami koreksi. Lantas apa yang menyebabkan IHSG menguat pada hari ini? IHSG menguat hari ini di karenakan di dorong oleh harga komoditas mineral yang naik dan juga di bantu oleh kenaikan dari saham bank big caps.

Pada sisi teknikal, menurut analis dari MNC sekuritas mengatakan bahwa pasar saham indonesia masih berada dalam zona wave B. Yang artinya IHSG masih mempunyai peluang untuk kembali menguji resisten terkuatnya pada level 6.686 hingga 6.762. Sedangkan untuk area support IHSG berada dalam level 6.361 hingga 6.246.

Selain itu, sejumlah kebijakan dari pemerintahan indonesia yang masih di nilai tidak maksimal menambah kepanikan dan kekhawatiran pelaku pasar untuk masuk ke dalam pasar saham indonesia. Kebanyakan dari pelaku pasar masih menunggu lebih lanjut dan menunggu waktu yang tepat untuk masuk ke dalam pasar saham indonesia.